
MANASIK NEWS – Pemerintah Arab Saudi berambisi menjadi lokasi (hot spot) pariwisata terbesar di dunia. Pekerjaan besar tengah dilakukan oleh negara monarki ini guna menjadi hot spot terbesar di dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Melalui Visi Saudi 2030, Arab Saudi berharap dapat mengubah dirinya menjadi pusat pariwisata dunia berikutnya. Menurut Traveling Lifestyle, Visi Saudi 2030 adalah kerangka kerja strategis untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak, dan mendiversifikasi ekonominya.
Dikutip dari Yahoo News yang mengutip Travel Noire, melalui Saudi Vision 2030 Kerajaan Arab Saudi akan menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan untuk diversifikasi ekonomi.
Untuk mencapai ambisi tersebut pemerintah Saudi mengalokasikan anggaran dana yang luar biasa besar, mencapai hampir Rp 200.000 triliun.
Saudi optimistis dapat bersaing, bahkan melampaui pencapaian Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) sebagai pusat komersial di Timur Tengah. Arab Saudi memiliki beberapa megaproyek yang akan digunakan untuk membantu menarik lebih banyak wisatawan.
Megaproyek Laut Merah yang diumumkan tahun 2017, siap diluncurkan pada akhir 2022, yang akan menawarkan kemewahan dan pariwisata yang berkelanjutan kepada para pengunjung.
Juga, ada megaproyek Neom, kota moderen berbentuk oktagon yang juga menjadi ambisi Saudi dibawah arahan Pangeran Muhammad bin Salman.



Berbagai situs bersejarah kini direnovasi sebagai upaya untuk menarik lebih banyak perhatian turis asing.
Yang paling menonjol, otoritas pariwisata Saudi mendorong turis untuk mengunjungi situs warisan dunia yang diakui Unesco, yaitu oasis Al-Hasa yang sudah berusia 6.000 tahun.
Al-Ahsa merupakan daerah oasis tradisional terbesar di Arab Saudi – bahkan di dunia – berada di wilayah timur. Nama ini kemudian dipakai wilayah Provinsi Al-Hasa. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu penghasil permata di jazirah Arab. (wan)