
JAKARTA – Memasuki awal tahun 2023 ternyata belum ada indikasi kenaikan biaya umrah, padahal tarif hotel di Mekah dan Madinah — dua kota destinasi utama perjalanan umrah – sudah melonjak hingga 300% sejak akhir tahun 2022.
Tarif hotel merupakan komponen terbesar kedua dalam kalkulasi biaya perjalanan ibadah umrah setelah biaya penerbangan (tiket pesawat terbang) tujuan Arab Saudi dari negara keberangkatan jamaah (origin country).
Lonjakan harga hotel diperkirakan masih bertahan, setidaknya hingga akhir Januari 2023. Setelahnya, juga tidak ada jaminan tarif hotel akan turun, karena ada momentum Bulan Ramadhan yang secara klasikal bakal diwarnai lonjakan tinggi permintaan akan paket perjalanan umrah.
Di pertengahan bulan Januari 2023 ini harga paket perjalanan umrah (reguler) berada di kisaran Rp 30 juta – Rp 35 juta.
Regulator resmi RI untuk perjalanan haji dan umrah sejauh ini belum mengeluarkan atau menetapkan besaran resmi Biaya Perjalanan Ibadah Umrah (BPIU) Referensi untuk tahun 2023.
Tahun 2022, biaya umrah dipatok Rp 28 juta. Biaya tersebut diluar biaya PCR yang harus dikeluarkan setiap jamaah pada masa pandemi. Sebelumnya, biaya perjalanan ibadah umrah referensi di masa Pandemi ditetapkan sebesar Rp 26 juta.
Lantas, berapa biaya umrah yang kini diberlakukan oleh biro perjalanan umrah? Mengutip hasil penelusuran Bisnis.com dari berbagai biro perjalanan umrah, berikut ini angkanya.
- Alfa Tour Rp 26,99 juta – Rp 33,99 juta
- Nava Tour Rp 26,99 – Rp 33,99 juta
- Zahara Tour Rp 28,99 juta
- Pusat Umrah Rp 28 juta – Rp 44 juta (paket umrah plus Itikhaf bulan Ramadan 2023)
- Rabbani Tour Rp 26,7 juta – Rp 51 juta (umrah plus tur Masjidil Aqsa/Yerusalem)