
MAKASSAR (ManasikNews) – Kementerian Agama RI (Kemenag) menyiapkan pelayanan berbasis digital untuk pendaftaran ibadah haji.
Melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) sistem pelayanan pendaftaran haji secara online akan terus dikembangkan untuk mempermudah pendaftaran haji bagi masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, atau bagi WNI yang tinggal di luar negeri.
Menurut Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Nizar Ali, wacana pendaftaran haji via online merupakan hasil diskusi panjang sebagai implemetasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, agar masyarakat yang ingin mendaftarkan haji tapi tidak bisa datang langsung mendaftar ke Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, dapat dilakukan.
“Harapannya nanti masyarakat bisa mendaftar haji tanpa harus datang langsung ke Kankemenag Kabupaten/Kota, tapi bisa lewat dunia maya,” kata Nizar ketika membuka Bimbingan Teknis Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kamenag Kabupaten/Kota Angkatan III Wilayah Timur, di Makassar, Minggu (24/11/2019) seperti dikutip laman resmi Kemenag.
Bimtek diikuti para operator Siskohat di 15 Provinsi yang berasal dari wilayah timur, yaitu Pulau Kalimantan, Sulawasi, Maluku, Maluku Utara, Papua, serta Papua Barat.
Dirjen juga berharap pendaftaran haji secara online tidak hanya dirasakan untuk masyarakat di dalam negeri saja, warga negara Indonesia (WNI) yang di luar negeri juga bisa mendaftarkan haji lewat sistem berbasis digital tersebut.
“Setelah daftar online, calon jamaah di mana saja berada dapat mengirim atau membayar Rp 25 juta dan langsung dapat nomor porsi haji. Jadi, mestinya pada era sekarang ada kemudahan dan tidak mempersulit orang, apalagi nanti dengan hadirnya pusat layanan haji dan umrah terpadu, yang mana di sana ada fasilitas rekam data biometrik dan sidik jari, tentu hal itu akan mempermudah kesiapan haji,” ujar Nizar.
Dalm kesempatan itu dia meminta seluruh operator Siskohat untuk bersiap diri dalam menghadapi era disruptif digital, khususnya dalam menyiapkan pendataran haji berbasis online.
“Intinya kita harus mempersiapkan diri dalam era digital ini agar jangan sampai tertinggal,” kata dia. (wyn)